Unisda.ac.id-Lamongan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Darul `Ulum (Unisda) Lamongan gelar yudisium kepada 190 sarjanalulusan pendidikan di gedung pascasarjana Unisda Lamongan pada hari Sabtu (23/09) setelah penutupan festival budaya satu hari sebelumnya. Dari 190 sarjana yang yudisium, terbagi ke dalam tiga program studi, yakni Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Ketiga program studi tersebut, memiliki akreditasi B dari BAN-PT.
Yudisium dihadiri lansung oleh jajaran, pimpinan rektorat, jajaran dekanat, kepala program studi, dan segenap sivitas akademika FKIP Unisda Lamongan. Dekan FKIP menjelaskan bahwa sejak berdiri hingga sekarang ini, FKIP telah menjadi salah satu Fakultas yang unggul di Unisda, terutama program studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (PBSI).
Hal ini sejalan dengan pernyataan Prof. Dr. H. Setya Yuwana, M.A. salah seorang mantan dekan Unesa Surabaya, yang kini juga menjadi salah satu dosen pengajar di S2 Unisda Lamongan, menyatakan bahwa PBSI Unisda setara dengan program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Unesa Surabaya manakala dilihat dari dosen pengajar. Hingga kini PBSI sendiri telah memiliki enam dosen dengan gelar Doktor (Dr.), Ujar Bapak Musthofa, dekan FKIP Unisda Lamongan.
FKIP Unisda sendiri, kini telah memiliki duabelas doktor dalam satu fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, ungkap dekan FKIP Unisda Lamongan. Kedepan, Jumlah dosen dengan gelar Doktor (Dr.) FKIP Unisda juga akan bertambah, beberapa dari dosen FKIP kini telah meningkatkan kualitas diri, dengan menempuh sekolah pasca sarjana S3.
“Lulusan FKIP Unisda Lamongan, hendaknya seperti tanaman padi, sehingga semakin sarjana tersebut memiliki ilmu (isi) maka ia akan semakin santun (merunduk) seperti halnya tanaman padi yang semakin merunduk bila semakin memiliki isi” pesan dekan kepada peserta yudisium.
Sementara itu, rektor Unisda Lamongan Dr. H. M. Afif Hasbullah, S.H menyampaikan kepada peserta yudisium bahwa dalam menjalani hidup kita setelah memperoleh gelar sarjana ini kita harus optimis, tidak berkeluh kesah dan menyadari yudisium ini merupakan langkah awal, bukan langkah akhir.
“Yudisium ini meruapakan momentum awal dan selebrasi sementara sebelum kita melangkah pada sebuah tantangan baru” ujar pak rektor dalam sambutannya. Selain banyak memotivasi peserta yudisium, bapak rektor juga mengapresiasi lagu kebyar-kebyar yang dinyanyikan oleh paduan suara FKIP. (MH. Humas Unisda).