news.unisda.ac.id, Lamongan- WA/Writing Academy hadir dari inisiatif dosen-dosen kreatif unisda lamongan. Kemampuan literasi mahasiswa yang rendah merupakan salah satu hal yang memicu dosen unisda membuat komunitas WA (Writing Acdemy) yang bergerak dibidang pelatihan menulis baik dibidang penulisan fiksi maupun ilmiah. Indonesia sendiri sampai saat ini menduduki peringkat 62 dari 69 negara yang dievaluasi dengan kemampuan di bawah rata-rata (20/10).
Pada pelatihan perdana yang diselenggarakan oleh WA ini menghadirkan penulis muda inspiratif, Endrik Safudin. Kesempatan kali ini membahas tentang bagaimana menulis buku fiksi. Kedepannya akan ada perilisan buku yang memuat 10 karya terbaik dari karya-karya peserta yang ikut pada kesempatan kali ini.
Endrik Safudin sangat mengapresiasi kehadiran komunitas WA ini untuk meningkatkan kemampuan literasi mahasiswa, “Jika kamu bukan anak raja, maka jadilah penulis, karena dengan menjadi penulis maka kamu akan jadi lebih dikenal“. Para founder/pendiri komunitas ini adalah Nisaul Barokati, Suraji, Sigit Priatmoko dan Saiful Pradana.
WA kali ini banyak diikuti oleh peserta baik dari kalangan mahasiswa, guru, maupun komunitas menulis dari bojonegoro yang anggotanya begitu beragam. “Buku-buku saya sebelumnya seperti Langkahkan Kakimu, Jangan Lelah & kalah, dan Bukan di Puncak merupakan buku yang saya tulis dari pengalaman manis dan pahit hidup saya” jelasnya menginspirasi peserta.
“The Power of Kepepet” begitu ujar Bapak Muh. Barid Nizarudin Wajdi, MA.. “Kondisi-kondisi yang kepepet inilah yang membuat seseorang mampu mengeluarkan potensi seseorang, kita hanya perlu terus mencoba melatih keahlian kita” paparnya. Dengan memiliki referensi yang banyak, itu akan menjadi poin tambahan untuk mempermudah kita dalam menulis/berkarya (MH. Humas Unisda).